Kapal selam merupakan sebuah wahana
yang unik karena bisa mengapung dan menyelam di air sesuai kebutuhan,
pembuatan kapal selam pertama kali di gunakan untuk keperluan perang
dan masih berbentuk sangat sederhana ( turtle).
Namun pada masa sekarang selain untuk perang, kapal selam juga di
gunakan sebagai wahana rekreasi dan juga penelitian bawah air (ocean
research). Ada pertanyaan menarik dari seorang teman saya beberapa
waktu lalu, yaitu bagaimana cara sebuah kapal selam yang beratnya
berton ton bisa menyelam. Pertanyaan menarik. Kalau masalah mengapung
kita pasti tahu bahwa Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi) adalah
jawabannya "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka
benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan
beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut". Dan itu berlaku
pada setiap kapal konvensional. Sedangkan untuk menyelam kapal selam
memakai Hukum Boyle dan Hukum Boayancy (pengapungan).
Kapal selam di desain memiliki tanki
balast (trim), Tanki balast berfungsi menyimpan udara dan air, letaknya
berbeda beda tergantung biro desain yang merancangnya.Untuk awalnya
saya akan memberi visualisasi gambar potongan kapal selam seperti yang
terlihat di bawah ini:
gambar atas merupakan gambar potongan sebuah kapal selam
gambar diatas menunjukkan kapal selam pada mode mengapung