Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut (Kh) Toni Saiful di Surabaya, Selasa mengatakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 itu diangkut ke Korea Selatan dengan menggunakan kapal Combi Dock III.
COMBI DOCK III
"Kapal itu berangkat ke Korea Selatan pekan lalu untuk perbaikan lengkap (`overhaul`)," katanya.
Menurut dia, KRI Nanggala-402 adalah kapal selam kedua dalam jenis kelas cakra setelah kapal selam generasi sebelumnya, KRI Cakra-401. KRI Nanggala termasuk dalam jajaran armada pemukul milik TNI-AL.
Sistem penggerak kapal itu adalah motor listrik Siemens jenis "low-speed" yang disalurkan langsung melalui sebuah "shaft" ke baling-baling kapal.
Total daya yang dikirim adalah 5.000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik dihasilkan oleh baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25 persen dari berat kapal.
Tenaga baterai diisi oleh generator yang dijalankan empat unit mesin diesel MTU jenis "supercharged".
Kapal selam KRI Nanggala-402 itu memiliki 14 buah senjata torpedo buatan AEG dan dapat diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan disamping "snorkel" buatan Maschinenbau Gabler.
KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton dengan dimensi 59,5 m x 6,3 m x 5,5 m yang digerakkan oleh mesin diesel elektrik, dan empat unit diesel satu shaft yang mampu menghasilkan 4,600 shp. Kapal tersebut diawaki 34 pelaut itu sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot.
Sebagai bagian dari armada pemukul, KRI Nanggala merupakan kapal selam tipe 209/1300 yang banyak digunakan Angkatan Laut di dunia.
Sebelumnya, Koarmatim juga telah mengirimkan KRI Cakra-401 ke Korea Selatan untuk diperbaiki. Perangkat teknologinya yang sebelumnya buatan 1970-an kini telah diganti dengan perangkatan teknologi buatan 1990-an.
KRI Nanggala buatan Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat 1981 itu pernah terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-US Navy (CARAT-8/02) yang diadakan pada 27 Mei-3 Juni 2002.
Selain itu kapal selam tersebut juga pernah terlibat dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004. KRI Nanggala juga berhasil menenggelamkan eks-KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudra buatan 1942 dengan torpedo SUT.(*) (Original News)